Halo, Rekan Sukses!
Pernah nggak sih kamu berpikir, kenapa ada bangunan yang berdiri kokoh, fungsional, dan tampak estetis, sedangkan yang lain malah sebaliknya? Nah, rahasianya terletak pada proses yang disebut Tahapan Desain Perencanaan. Proses ini bukan sekadar menggambar denah lalu membangun, tapi sebuah rangkaian langkah strategis yang menentukan apakah sebuah gedung bisa optimal secara fungsi, aman, dan juga enak dipandang.
Kali ini, kita akan membahas 7 tahapan penting dalam desain perencanaan bangunan gedung yang tidak hanya efektif, tapi juga sering diabaikan oleh banyak orang. Yuk kita bahas satu per satu dengan gaya ringan tapi tetap bermakna!

1. Pengumpulan Informasi dan Studi Awal
Di tahap pertama ini, arsitek atau tim perencana melakukan “riset mini”. Mulai dari memahami lokasi lahan, regulasi tata ruang, kebutuhan pemilik gedung, hingga karakter lingkungan sekitar. Informasi ini penting sebagai landasan dalam seluruh proses selanjutnya.
Contoh Nyata: Kalau lahannya dekat sungai, maka harus ada pertimbangan soal banjir dan fondasi. Kalau berada di kawasan heritage, desainnya harus menyesuaikan.
Ini juga saat yang tepat buat ngobrol bareng klien. Semakin lengkap informasinya, semakin minim revisi ke depannya.
2. Perumusan Konsep Desain
Setelah data dikumpulkan, barulah masuk ke tahap yang lebih kreatif: membuat konsep. Konsep ini bisa berupa ide utama desain, gaya arsitektur yang diinginkan, hingga arah estetika bangunan. Di sinilah sentuhan “jiwa” mulai dibentuk.
Misalnya, ingin desain gedung dengan konsep green building, maka semua elemen akan diarahkan untuk mendukung efisiensi energi dan ramah lingkungan.
Insight: Konsep yang matang akan menjadi panduan utama dalam seluruh Tahapan Desain Perencanaan selanjutnya, sehingga nggak mudah “melenceng”.
3. Penyusunan Skema Desain (Preliminary Design)
Ini saatnya mulai menggambar! Tapi jangan dibayangkan langsung pakai AutoCAD yang rumit ya. Skema desain biasanya masih berupa sketsa kasar, denah lantai, atau bentuk massa bangunan secara umum.
Tujuannya adalah melihat apakah ide konsep tadi bisa direalisasikan secara teknis. Jika tidak, bisa dilakukan revisi sebelum terlalu jauh.
Di tahap ini, klien biasanya diminta memberikan feedback awal.
4. Desain Pengembangan (Design Development)
Setelah sketsa awal disetujui, desain dikembangkan lebih lanjut. Detail ruangan, ukuran, ketinggian, bahan bangunan, hingga sirkulasi udara dan pencahayaan mulai dibahas secara spesifik.
Ini bisa dibilang tahap paling sibuk. Koordinasi antara arsitek, struktural, dan mekanikal-elektrikal sangat penting agar tidak terjadi benturan desain.
Faktanya, banyak proyek gagal karena loncat dari skema langsung ke pembangunan tanpa tahap ini.
5. Pembuatan Gambar Kerja (Construction Drawing)
Rekan Sukses, gambar kerja itu ibarat blueprint yang digunakan oleh kontraktor saat membangun gedung. Di sini semuanya harus detail dan jelas: dari denah, potongan, tampak, hingga detail struktur dan finishing.
Proyek yang sukses selalu punya gambar kerja yang lengkap dan mudah dipahami. Ini juga berguna buat perizinan seperti PBG atau SLF nantinya.
6. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Nah, ini bagian yang sangat realistis. Setelah desain oke, waktunya menghitung berapa besar biaya yang dibutuhkan. RAB meliputi estimasi biaya bahan, tenaga kerja, hingga overhead.
Jangan kaget kalau ternyata biaya bisa membengkak. Makanya, RAB juga menjadi alat evaluasi—apakah desain perlu disesuaikan agar lebih ekonomis.
Proyek yang tidak melalui tahapan ini biasanya berakhir molor atau putus di tengah jalan.
7. Pengurusan Perizinan dan Persiapan Konstruksi
Tahapan terakhir sebelum mulai membangun adalah menyusun dokumen untuk perizinan, seperti PKKPR, PBG, dan AMDAL (kalau dibutuhkan). Dokumen teknis dari tahap sebelumnya sangat membantu mempercepat proses ini.
Selain itu, persiapan lapangan seperti site clearing, cut and fill, serta pemasangan patok juga dilakukan di sini.
Jangan lupa: pembangunan tanpa izin yang sah bisa berujung pada sanksi atau pembongkaran lho!
Jangan Lewatkan Setiap Langkahnya!
Rekan Sukses, seperti yang bisa kamu lihat, Tahapan Desain Perencanaan bukan sekadar bikin sketsa lalu bangun. Proses ini memadukan seni, teknik, dan manajemen agar hasil akhir bangunan benar-benar sesuai harapan.
Setiap tahapan memiliki peran penting, dan jika dilakukan dengan benar, kamu tidak hanya menghemat waktu dan biaya, tapi juga memastikan bangunan tersebut tahan lama, fungsional, dan estetis.
Kalau kamu sedang merencanakan pembangunan gedung—entah itu rumah, kantor, pabrik, atau ruko—jangan buru-buru bangun tanpa perencanaan yang matang.
Yuk, mulai dari memahami Tahapan Desain Perencanaan dengan benar!
Jika kamu butuh konsultasi profesional, jangan ragu untuk menghubungi tim ahli kami. Bersama, kita bisa wujudkan bangunan impianmu dengan hasil terbaik!
Sumber: Kementerian PUPR – Standar Perencanaan Bangunan Gedung
Untuk mengetahui bagaimana cara mengurus izin PBG setelah desain bangunan selesai, kamu bisa baca artikel kami sebelumnya: Panduan Lengkap Mengurus PBG 2025
👉 Ingin bangunan Anda sesuai aturan dan bebas masalah hukum?
📖 Baca artikel lengkapnya di sini: Jasa Desain & Perencanaan Bangunan PakarPBGSLF

